Risalah
Rindu untuk cintaku
CREATED BY
ANNISA PURNAMASARI
Betapa baiknya Allah
terhadap saya, Dia selalu menjauhkan saya dari hal – hal yang tak seharusnya
saya dekati. Dibalik setiap kegagalan saya pasti akan ada air mata, namun
betapa bodohnya saya yang tidak dapat berfikir jernih akan kegagalan yang
memiliki arti lebih baik dari kesuksesan.
Mungkin
saya hanya seorang wanita muda yang mudah di bohongi oleh kaum adam. Dan saya
juga hanya seorang wanita bodoh yang dengan mudahnya mengartikan segalanya
adalah cinta, hingga saya termakan oleh rayuan – rayuan mereka yang tak
memberikan saya arti sebenarnya cinta.
Seling
waktu terus saya lalui, penantian cinta tetap saya nantikan. Betapa saya merasa
bodoh saat saya lebih mencintai seorang laki – laki dari pada Tuhan saya Allah
yang telah menciptakan saya. Jika saya dapat membuka fikiran saya jauh lebih
jernih. Seharusnya saya membatasi cinta yang saya miliki ini untuk laki – laki
manapun yang akan hadir dalam hidup saya.
Tentu
rasa cinta yang hakiki itu hanya ada untuk Allah kita saja,lalu orangtua kita.
Bukan untuk laki – laki yang pandai mengumbarkan cinta pada wanitanya. Seorang
lelaki sejati hanya akan mencintai satu wanita saja dan takkan menyakitinya
karena dia tahu seberapa berarti hati wanita yang telah di beri untuknya.
Saat
ini saya dapat melihat banyak laki – laki yang menyamarkan kebusukan dalam
drama – drama cinta yang indah untuk wanitanya. Betapa pandai mereka
bersandiwara bagaikan pangeran yang benar – benar datang untuk mencintai wanita
itu, lalu juga berubah bagaikan singa yang mengaung mengejar mangsanya lalu
pergi saat berhasil mendapatkannya.
Tidakkah
saya begitu bodoh saat saya benar – benar memberikan hati saya untuk laki –
laki yang hanya bersandiwara mencintai saya? Jika suatu hari nanti saya di
pertemukan oleh seorang lelaki, saya berharap dia adalah laki – laki yang benar
– benar mencintai Allah dan orang tuanya. Sehingga dia akan mencintai saya
sebagai pelengkap akan ibadahnya.
Saya
selalu melihat seorang laki – laki yang rela kehujanan dan bersusah payah
melakukan segala hal untuk kekasihnya. Namun pada akhirnya tetap saja hanya
menjadi sebuah drama yang berakhirkan sandiwara dan membuat seorang wanita
kembali menguraikan air matanya.
Pernahkah
kita tersadar? Jika seorang laki – laki yang benar – benar mencintai Tuhan dan
orang tuanya adalah sosok imam yang seharusnya kita pertahankan. Pernahkah kita
tersadar saat ada laki – laki baik yang selalu lebih mendahulukan ibadahnya
dimanapun ia berada, mengajak kita akan kebaikan bersamanya. Terkadang kita
mengacuhkannya dan menganggap lelaki ini terlalu alim dan polos.
Terkadang
juga kita bisa melihat seorang lelaki yang lebih rela meninggalkan kita begitu
saja hanya untuk orang tuanya, melupakan waktunya untuk bersama kita dan lebih
mengutamakan waktu luangnya menemani ibu atau ayahnya. Rela kehujanan menjemput
ibunya, membelikan kado – kado indah untuk wanita yang melahirkannya. Namun
fikiran kita adalah dia hanya anak mami yang tidak bisa diandalkan.
Jika
kalian menjadi saya, kalian akan lebih memilih laki – laki yang rela kehujanan
demi kekasihnya atau ibunya, saya yakin kalian akan menjawab rela kehujanan
demi kekasihnya. Tidakkan kalian bisa menilai? Sebenarnya lelaki yang benar –
benar mencintai Tuhan dan orang tuanya adalah lelaki yang pantas menjadi
pelabuhan akhir cintamu, dan jika memang benar kamulah orang yang paling
membuatnya takut kehilanganmu tentu dia akan mengikatmu dalam sebuah janji yang
indah yaitu “ijab qobul” yang hanya
terucap untuk satu wanita.
Bukan
seperti kata – kata cinta lain yang penuh dengan dusta dan berakhir sandiwara
yang tentunya bukan hanya di ucapkan pada satu wanita saja di hidupnya. Saat
ijab qobul terucap sakinah akan ada diantara jalinan kisah kita dengan imam
kita, begitupun mawaddah dan warrahmah.
Menggelarkan
sajadah di bawah atap yang sama dan saya akan menjadi makmum di belakangnya dan
mengamini setiap doa yang ia panjatkan, seorang lelaki yang akan mencintai saya
karena Allah bukan hawa nafsu. Itulah kebahagiaan cinta yang sebenar – benarnya
yang takkan dapat dengan mudahnya di permainkan atau di lepaskan. Karena janji cinta yang telah di ucapkan di depan
banyak pasang mata dan langsung di saksikan pula oleh Allah yang kala ia mengkhianatinnya
tentu Allah akan memberi ganjaran padanya.
Sungguh
cinta itulah yang saya nanti sepanjang hidup saya. Yang entah kapan akan hadir
menemui saya disini. Yang jelas saat ini saya sedang belajar lebih baik lagi
mencintai Allah juga kedua orang tua saya. Risalah rindu untuk cinta yang akan
hadir suatu hari nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar